Nautica

Mari bersama mencerdaskan anak bangsa dengan berbagi ilmu

Sabtu, 31 Oktober 2009

Makalah Sejarah Tentang Tarumanegara

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR Hal
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembuatan makalah
B. Tujuan Pembuatan makalah
C. Sasaran
BAB II. SEJARAH KERAJAAN TARUMANEGARA
A. Sumber – Sumber Sejarah Tarumanegara Prasasti
B. Letak / Wilayah Kekuasaan
C. Berdirinya Tarumanegara Dan Pemerintahannya
D. Raja Yang Memerintah
E. Keadaan Masyarakat
F. Runtuhnya Tarumanegara
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PEMBUATAN MAKALAH
Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas saya kepada guru Sejarah. Dan karena begitu pentingnya materi ini dan untuk menambah pematerian, maka dengan ini kami memebuat makalah sejarah kerajaan Tarumanegara
B. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk membantu mempermudah pembelajaran, serta melengkapi pematerian.

C. SASARAN
Dengan tersusunya makalah ini semoga kita semua akan lebih banyak tahu hal – hal yang berkaiatan dengan Tarumanegara. Dan semoga makalah ini bisa membawa manfaat seperti yang kami harapkan.


BAB II
SEJARAH KERAJAAN TARUMANEGARA

A. Sumber – Sumber Sejarah Tarumanegara Prasasti
Ada tujuh buah Prasasti yang membuktikan bahwa pada masa yang lalu telah berdiri sebuah kerajaan (Tarumanegara). Ke tujuh Prasasti itu adalah:
1. Prasasti Ciaruteum / Ciampea
Prasasti ini di temukan di daerah Ciampea, Bogor. Teppatnya di tepi sungai Ciaruteun.


                                                             gambar Prasasti Ciaruteun

Di atas tulisan Prasasti itu ada lukisan laba – laba dan telapak kaki. Tulisannya sendiri berupa uisi/ sajak empat baris bunyinya: “ Ini bekas dua kaki, seperti kaki dewa Wisnu. Ialah kaki yang mulia purnawarma, raja di negeri Taruma. Raja yang gagah berani di dunia” Dari Prasasti tersebut kita bisa tahu bahwa di daerah tersebut berdiri kerajaan taruma. Rajanya Purnawarman, menganut Hindu / pemuja Dewa Wisnu. Dia juga gagah berani.
2. Prasati Jambu / Pasir Kolengkak
Prasasti ini di temukan di bukit pasir Kolengkak. Daerah tersebut termasuk perkebunan jambu terletak 30 Km di sebelah barat Bogor. Tulisan dalam Prasasti ini sebagai berikut: “ Sri Purnawarman adalah seorang pemimpin yang tiada taranya. Baginda terkenal gagah berani, jujur dan setia menjalankan tugas. Baginda memerintah di Tarumanegara. Baginda memakai Warman, baju Zirah yang tak dapat di tembus senjata musuh. Ini adalah sepasang kaki. baginda selalu berhasil menggempur kota – kota musuh. Baginda hormat kepada para pangeran, amun baginda sangat di takuti oleh musuh – musuh baginda, Dari Prasasti diatas kita dapat keterangn bahwa Purnawarman suka memakai Warman (baju Zirah/Besi) yang tidak dapat di tembus senjata. Dari itu juga kita tahu dia sering berperang dan menggempur kota – kota musuhnya.
3. Prasasti Kebon Kopi
Prasasti ini di temukan di kampung Muara Hilir Cibitung Bulang (Bogor) tak banyak yang di ungkapkan dalam Prasasti ini hanya berupa sepasang telapak kaki (seperti kaki gajah). Tulisan yang ada hanya menyebutkan bahwa itu telapak kaki gajah penguasa Taruma.

4. Prasasti Pasir Awi
Prasasti ini di temukan di daerah Pasir Awi, Bogor. Pada Prasasti ini juga ada gambar telapak kaki, Prasasti ini di tulis dengan huruf ikal yang belum dapat diartikan
5. Prasasti Muara Cianten
Prasasti ini di temukan di muara Cianten Bogor, seperti Prasasti lain, Prasasti ini juga terdapat telapak kaki. Sayang tulisannya belum dapat di artikan sebab tulisannya dalam huruf ikal sehingga tidak banyak yang di ketahui tentang isinya
6. Prasasti Tugu
Di temukan di daerah Cilincing DKI Jakarta atau di tugu. Prasasti ini adalah Prasasti terpanjang dan terpenting dari Tarumanegara. Sekarang Prasasti itu ada di museum Nasional Prasasti itu banyak memuat keterangan kira – kira sebagai berikut: “ Dulu kali Candrabagha di gali Purnawarman, Maharaja yang mulia yang mempunyai lengan kencang dan kuat. Setelah sampai ke istana, kali di alirkan ke laut. Istana kerajaan baginda termashur. Kemudian baginda menitahkan lagi menggali sebuah kali. Kali ini sangat indah dan jernih. Kali ini di sebut kali gomati. Kali ini mengalir melalui kediaman nenekanda Purnawarman. Kali Gomati, (galian itu ) 6.122 tumbak panjangnya pekerjaan ini di mulai pada hari baik, tanggal 8 paro petang bulan phalguna dan di sudahi pada hari tanggal ke 13 paro terang bulan Caitra, jadi hanya 21 saja untuk itu diadakan selamatan yang di laksanakan oleh para Brahmana. Untuk selamatan itu Purnawarman menghadiahkan 1.000 ekor sapi”.
Dari keterangan tersebut dapat di simpulkan Purnawarman pernah memerintah penggalian kali Candrabagha lalu kali Gomati. Panjang galian itu 6.122 tumbak (12 Km) pekerjaan itu di mulai pada hari baik tanggal 8 paro petang bulan Phalguna dan di sudahi pada hari tanggal 13 paro petang Bulan Carita, jadi hanya 21 saja selametan baginda di lakukan brahmana di sertai 1.000 sapi yang di hadiahkan. Pembuatan galian tersebut yang jelas untuk pengairan sawah dan pengantisipasi banjir. Dari sini kita lihat Purnawarman raja yang memperhatikan kesejahteraan rakyat. Penggalian ini juga memeperhatikan kesejahteraan rakyat. Penggalian ini juga memperlihatkan bahwa pengetahuan bertani Tarumanegara sudah cukup maju
Menurut para ahli sejarah, kemungkinan besar sungai yang di gali adalah terusan untuk membantu pengaliran sungai Bekasi. Sebab di sebutkan sungai Candrabagha. Menurut Prof. Purbacaraka Chandrabagha dapat di artikan menjadi bekasi = Bhagasasi = Baghacandra = Chandabagha (Sasi = Candra = Bulan) Selaian itu Prasasti tugu ini. Mempunyai unsur penanggalan tetapi tidak memakau angka tahun. Dalam Prasasti tugu terdapat kata Phalaguna dan Carita. Yaitu bulan yang bertepatan dengan pebruari – april dalam tarikh Masehi
7. Prasasti lebak / Cidanghiang
Prasasti ini di temukan di kampung lebak, tepi sungai Cidanghiang (Munjul) isinya kira – kira “ in ilah tanda – tanda keperwiraan yang ulia Purnawarman. Bginda seorang raja Agung dan gagah berani. Baginda adalah raja dunia dan menjadi panji sekalian Raja” dari Prasasti ini kita bisa tahu rupanya raja Purnawarman seorang raja yang perkasa yang mempunyai wilayah kekuasaan yang luas. Dia banyak menaklukan raja – raja di daerah sekitarnya.

Sumber Lain
1. Berita Dari Cina Fa Hien
Dia adalah musafir Cina (pendeta Budha) yang terdampar di Yepoti (Yawadhipa/Jawa) tepatnya Tolomo (Taruma) pada tahun 414. dalam catatannya di sebutkan rakyat Tolomo sedikit sekali memeluk Budha yang banyak di jumpainya adalah Brahmana. Fa Hien juga menyebutkan dalam bukunya Fa Kuo Chien bahwa rakyat Tolomo bermata pencaharian bertani, berdagang ndan pandai membuat minuman dari malai kelapa.
Dari bukti – bukti yang ada para ahli sejarh menduga Tolomo / taluma menurut Fa Hien adalah Tarumanegara Dinasti Sui. Selain berita Fa Hien keberadaan Taruma juga di perkuat dari berita Dinasti Sui, bahwa tahun 528 dan 535 datang utusan dari negeri Tolomo yang terletak di sebelah selatan.
Dinasti Tang Muda, berita dinasti Tang Muda menyebutkan tahun 666 dan tahun 669 M datang utusan dari Tolomo nama Tolomo di duga lafal bahasa cina untuk Taruma
2. Arca Rajarsi, Wisnu Cibuaya I dan II
1. Arca Rajarsi
Arca ini termasuk arca yang tua, tapi sayang tidak di ketahui pasti tempat temuanya yang asli berdasarkan berita yang sampai, diperkirakan berasal dari daerah Jakarta. Arca ini menggambarkan Rajarsi sebagaimana di sebutkan dalam Prasasti tugu dan meperlihatkan sifat Wisnu – Surya. Sedang Purnawarman sendiri penganut Mazhab itu
2. Arca Wisnu Cibuaya I
Meski berasal dari abad VII M tapi dapat di anggap bisa melengkapi Prasasti Purnawarman. Ini membuktikan adanya aliran seni Jawa Barat. Arca ini memperlihatkan persamaan dengan arca yang di temukan di semenanjung Melayu, Siam dapatlah di duga arca ini mempunyai persamaan dengan langgam seni Palawa di India atau barangkali dengan Caluknya
3. Arca Wisnu Cibuaya II
Arca ini juga di temukan di Cibuaya tapi tidak dapat di ketahui pastinya. Di pastikan arca ini agak tua, sesuai dengan pendapat bahwa Jawa Barat masih menjadi pusat seni dan agama. Dan sesuai pula dengan berita Cina yang mengatakan bahwa pada abad VII m masih ada sebuah kerajaan bernama Tolomo (Taruma).

B. LETAK / WILAYAH KEKUASAAN
Dari sumber – sumber di atas dapat di simpulkan bahwa Tarumanegara terletak di jawa Barat. Pusatnya belum dapat di pastikan, namun para ahli menduga kali Chandabagha adalah kali Bekasi, kira – kira anatar sungai Citarum dan sungai Cisadane. Adapun wilayah kekuasaan kerajaan Tarumanegara meliputi daerah Banten, Jakarta, sampai perbatasan Cirebon

C. BERDIRINYA TARUMANEGARA DAN PEMERINTAHANNYA
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan mulai berdiri sejak abad ke V hampir bersamaan dengan Kutai (Kalimantan Timur). Kata Tarumanegara berasal dari kata Tarum yaitu sejenis tumbuhan yang daunya di sebut Nila (sejenis zat pewarna Biru). Tarumanegara terletak di Jawa barat. Di kerajaan ini pernah memerintah seorang raja yaitu PURNAWARMAN. Besar kemungkinan raja asli orang Indonesia. Tetapi memakai nama Sansekerta. Sama halnya Asmawarman / Mulawarman raja di Kalimantan Timur
Kerajaan taruma banyak meninggalkan Prasasti, sayangnya tidak satupun yang memakai angka tahun.
Dan untuk memastikan kapan Tarumanegara berdiri terpaksa para ahli berusaha mencari sumber lain. Dan usahanya tidak sia – sia. Setelahnya ke cina untuk mempelajari hubungan cina dengan Indonesia di masa lampau mereka menemukan naskah – naskah hubungan kerajaan Indonesia dengan kerajaan Cina menyebutnya Tolomo
Menurut catatan tersebut, kerajan Tolomo mengirimkan utusan ke cina pada tahun 528 M, 538 M, 665 M, 666M. sehingga dapat di simpulkan Tarumanegara berdiri sejak / sekitar abad ke V dan ke VI.

D. RAJA YANG MEMERINTAH
Tarumanegara mulai berkembang pada abad ke V M. raja yang sangat terkenal adalah Purnawarman. Dia penganut Hindu Wisnu ia di kenal sebagai raja yang gagah berani, tegas, jujur, adil, dan arif di dalam memerintahnya
Ia memerintah cukup lama kapan ia naik tahta dan kapan ia wafat tidak di ketahui. Namun di duga ia memerintah Taruama pada pertengahan abad ke V.

E. KEADAAN MASYARAKAT
Mata Pencaharian (Ekonomi)
Mata pencaharian rakyat taruma di perkirakan
1. Perburuan di simpulkan dari adanya perdagangan cula badak dan gading gajah dengan cina
2. Pertambangan disimpulkan dari banyaknya perdagangan emas dan perak
3. Perikanan di simpulkan dari adanya perdagangan penyu, disamping menangkap penyu juga menangkap ikan
4. Pertanian disimpulkan dari penggalian kali untuk mengairi sawah – sawah
5. perdagangan di simpulakan dari adanya hubungan dagang dengan cina
6. Pelayaran disimpulakan dari pengiriman utusan ke cina
7. Peternakan di simpulakan dari hadiah 1.000 ekor sapi dari Purnawarman

Lapisan Masyarakat (Sosial)
Lapisan masyarakat Tarumanegara di duga terdiri dari:
1. Keluarga raja dan kaum bangsawan (pangeran) yang memerintah kerajaan
2. Kaum Brahmana yang memimpin upacara agama dan mengembangkan agama Hindu
3. Rakyat yang terdiri dari pemburu, pedagang, petani, pelayar, penambang, peternak
4. Budak – budak

Kepercayaan (Agama)
Agama yang dianut adalah:
1. Agama Hindu seperti yang di anut Purnawarman
2. Agama Budha meskipun hanya sedikit
3. penganut animisme dan dinamisme

F. RUNTUHNYA TARUMANEGARA
Runtuhnya Tarumanegara belum dapat di ketahui pasti, namun kerajaan Tarumanegara masih mengirimkan utusannya ke cina sampai tahun 669 M. setelah itu tidak di dapatkan lagi berita. Kemungkinan Tarumanegara di taklukan Sriwijaya (sepertihalnya terlulis dalam Prasasti Prasasti Karang berahi). Sehingga dapat di duga runtuhnya Tarumanegara sekitar + tahun 669 M oleh serangan Sriwijaya.


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari apa yang telah kami sampikan tadi, dapat di simpulkan pengaruh kebudayaan India di Indonesia tidak hanya menunjuk pada perkembangan ajaran Hindu – Budha, tetapi juga pada aspek lain missal aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan lain sebaginya.
Dalam proses akulturasi, Indonesia sangat berperan aktif. Hal ini terlihat dari peninggalan – peninggalan yang tidak sepenuhnya merupakan hasil jiplakan kebudayaan India. Meskipun corak dan sifat kebudayaan di pengaruhi India. Namun dalam perkembangannya Indonesia mampu menghasilkan kebudayaan kepribadian sendiri.

B. SARAN
Dari keberadaanya kerajaan Taruma di wilayah kita pada masa yang lalu. Maka kita wajib mensyukurinya. Rasa syukur tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku dengan hati yang tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk melestarikan dan memelihara budaya nenek moyang kita. Jika kita ikut berpartisipasi dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut mengangkat derajat dan jati diri bangsa. Oleh karena itu marilah kita bersama – sama menjaga dan memelihara peninggalan budaya bangsa yang menjadi kebanggaan kita semua.

Makalah Sejarah Tentang Candi Borobudur

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Alasan Memilih Judul
B. Batasan masalah
C. Tujuan yang ingin dicapai
D. Sumber- Sumber yang Digunakan
BAB II. SEJARAH SINGKAT CANDI BOROBUDUR
A. Waktu Didirikan
B. Penemuan Kembali
C. Penyelamatan I
D. Pemugaran Candi Borobudur
E. Bangunan Candi Borobudur
a. Uraian Candi Borobudur
b. Patung
c. Patung Singa
d. Stupa
e. Relief
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A. Alasan Memilih Judul
Yang menjadi alasan memilih judul dalam makalah yang berjudul “ Sejarah Candi Borobudur “ ini adalah sebagai berikut:
1. Kita sebagai siswa yang masih banyak memerlukan pengetahuan yang perlu di ketahui
2. Sebagai siswa Supaya dapat menggaliilmu Pengetahuan lebih dalam dan mengembangkannya
3. Sebagai siswa tertarik kepada keindahan dan seni budaya bangunan Candi Borobudur
4. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sejarah berdirinya Candi Borobudur

B. Batasan Masalah
Agar pembahasan sesuai dengan yang di inginkan penulis dapat tercapai dengan tepat dan benar maka penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Sejarah Candi Borobudur?
2. Apakah Arti Borobudur?
3. Benda – Benda Apa Saja Yang Ada Di Candi Borobudur?
4. Bagaimana Peranan Candi Borobudur Bagi Obyek Wisata?

C. Tujuan Yang Ingin Di Capai
Dengan di buatnya karya tulis ini, penulis mempunyai tujuan pokok yang ingin di capai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan menghayati sejarah berdirinya Candi Borobudur
2. Sebagai siswa harus tahu latar belakang di dirikannya Candi Borobudur
3. Untuk mengetahui makna dan arti yang terkandung dalam komplek bangunan Candi Borobudur
4. Mengetahui peranan Candi Borobudur sebagai objek Wisata
D. Sumber – Sumber Yang Di Gunakan
Sumber – Sumber bahasan yang di gunakan untuk pembuatan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Deskriptif: yaitu Metode yang menggambarkan masalah yang ada pada masa sekarang
2. Metode Biografi: Yaitu metode dengan cara meneliti batu – batu majalah dan media lainya
3. Metode Observasi: yaitu penulis terjun langsung ke lapangan untuk penelitian agar mudah mendapat data – data
4. Dan informasi dari beberapa tokoh masyarakat di sekitar Candi Borobudur


BAB II
SEJARAH SINGKAT CANDI BOROBUDUR

A. Waktu Di Dirikan
Banyak buku – buku sejarah yang menuliskan tentang Candi Borobudur akan tetapi kapan Candi Borobudur itu di dirikan tidaklah dapat di ketahui secara pasti namun suatu perkiraan dapat di peroleh dengan tulisan singkat yang di pahatkan di atas pigura relief kaki asli Candi Borobudur ( Karwa Wibhangga ) menunjukan huruf sejenis dengan yang di dapatkan dari prasati di akhir abad ke – 8 sampai awal abad ke – 9 dari bukti – bukti tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di dirikan sekitar tahun 800 M.
Kesimpulan tersebut di atas itu ternyata sesuai benar dengan dengan kerangka sejarah Indonesia pada umumnya dan juga sejrah yang berada di daerah jawa tengah paa khususnya periode antara abad ke – 8 dan pertengahan abad ke – 9 di terkenal dengan abad Emas Wangsa Syailendra kejayaan ini di tandai di bangunnya sejumlah besar candi yang di lereng – lereng gunung kebanyakan berdiri khas bangunan hindu sedangkan yang bertebaran di dataran – dataran adaaalah khas bangunan Budha tapi ada juga sebagian khas Hindu. Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di bangun oleh wangsa Syailendra yang terkenal dalam sejarah karena karena usaha untuk menjungjung tinggi dan mengagungkan agama Budha Mahayana.

B. Penemuan Kembali
Borobudue yang menjadi keajaiban dunia menjulang tinggidi antara dataran rendah di sekelilingnya. Tidak akan pernah mamasuk akal mereka melihat karya seni terbesar yang merupakan hasil karya sangat mengagumkan dan tidak lebih masuk akal lagi bila di katakan Candi Borobudur pernah mengalami kerusakan. Memang demikian keadaannya Candi Borobudur terlupakan selama tenggang waktu yang cukup lama bahkan sampai berabad – abad bangunan yang begitu megahnya di hadapkan pada proses kehancuran. Kira – kira hanya 150 tahun Candi Borobudur di gunakan sebagai pusat Ziarah, waktu yang singkat di bandingkan dengan usianya ketika pekerja menghiasi / membangun bukit alam Candi Borobudur dengan batu – batu di bawah pemerintahan yang sangat terkenal yaitu SAMARATUNGGA, sekitar tahun 800 – an dengan berakhirnya kerajaan Mataram tahu 930 M pusat kehidupan dan kebudayaan jawa bergeser ke timur
Demikian karena terbengkalai tak terurus maka lama – lama di sana – sini tumbuh macam – macam tumbuhan liar yang lama kelamaan menjadi rimbun dan menutupi bangunannya. Pada kira – kira abad ke – 10 Candi Borobudur terbengkalai dan terlupakan.
Baru pada tahun 1814 M berkat usaha Sir Thomas Stamford Rafles Candi Borobudur muncul dari kegelapan masa silam. Rafles adalah Letnan Gubernur Jendral Inggris, ketika Indonesia di kuasai / di jajah Inggris pada tahun 1811 M – 1816 M.
Pada tahun 1835 M seluruh candi di bebaskan dari apa yang menjadi penghalang pemandangan oleh Presiden kedua yang bernama Hartman, karen begitu tertariknya terhadap Candi Borobudur sehingga ia mengusahakan pembersihan lebih lanjut, puing –puing yang masih menutupi candi di sigkirkan dan tanah yang menutupi lorong – lorong dari bangunan candi di singkirkan semua shingga candi lebih baik di bandingkan sebelumnya.

C. Penyelamatan I
Semenjak Candi Borobudur di temukan dimulailah usaha perbaikan dan pemugaran kembali bangunan Candi Borobudur mula – mula hanya dilakukan secara kecil – kecilan serta pembuatan gambar – gambar dan photo – photo reliefnya. Pemugaran Candi Borobudur yang pertam kali di adakan pada tahun 1907 M – 1911 M di bawah pimpinan Th Van erf dengan maksudnya adalah untuk menghindari kerusakan – kerusakan yang lebih besar lagi dari bangunan Candi Borobudur walaupun banyak bagian tembok atau dinding – dinding terutam tingkat tiga dari bawah sebelah Barat Laut, Utara dan Timur Laut yang masih tampak miring dan sangat mengkhawatirkan bagi para pengunjungmaupun bangunannya sendiri namun pekerjaan Van Erp tersebut untuk sementara Candi Borobudur dapat dsi selamatkan dari kerusakan yang lebih besar.
Mengenai gapura – gapura hanya beberapa saja yang telah di kerjakan masa itu telah mengembalikan kejayaan masa silam, namun juga perlu di sadari bahwa tahun – tahun yang di lalui borobudur selama tersembunyi di semak – semak secara tidak langsung telah menutupi adan melindungi dari cuaca buruk yang mungkin dapat merusak bangunan Candi Borobudur, Van Erp berpendapat miring dan meleseknya dinding – dinding dari bangunan itu tidak sangat membahayakan bangunan itu, Pendapat itu sampai 50 tahun kemudian memang tidak salah akan tetapi sejak tahun 1960 M pendapat Tn Vanerf itu mulai di ragukan dan di khawatirkan akan ada kerusakan yang lebih parah.

D. Pemugaran Candi Borobudur
Pemugaran Candi Borobudur di mulai tanggal 10 Agustus 1973 prasati dimulainya pekerjaan pemugaran Candi Borobudur terletak di sebelah Barat Laut Menghadap ke timur karyawan pemugaran tidak kurang dari 600 orang diantaranya ada tenaga – tenaga muda lulusan SMA dan SIM bangunan yang memang diberikan pendidikan khususnya mengenai teori dan praktek dalam bidang Chemika Arkeologi ( CA ) dan Teknologi Arkeologi ( TA ).
Teknologi Arkeologi bertugas membongkar dan memasang batu - batu Candi Borobudur sedangkan Chemika Arkeologi bertugas membersihkan serta memperbaiki batu – batu yang sudah retak dan pecah, pekerjaan – pekerjan di atas bersifat arkeologi semua di tangani oleh badan pemugaran Candi Borobudur, sedangkan pekerjaan yang bersifat teknis seperti penyediaan transportasi pengadaaan bahan – bahan bangunan di tangani oleh kontraktor ( PT NIDYA KARYA dan THE CONTRUCTION AND DEVELOPMENT CORPORATION OF THE FILIPINE ).
Bagian – bagian Candi Borobudur yang di pugar ialah bagian Rupadhatu yaitu tempat tingkat dari bawah yang berbentuk bujur sangkar sedangkan kaki Candi Borobudur serta teras I, II, III dan stupa induk ikut di pugar pemugaran selesai pada tanggal 23 Februari 1983 M di bawah pimpinan DR Soekmono dengan di tandai sebuah batu prasati seberat + 20 Ton. Prasasti peresmian selesainya pemugaran berada di halaman barat dengan batu yang sangat besar di buatkan dengan dua bagian satu menghadap ke utara satu lagi menghadap ke timur penulisan dalam prasasti tersebut di tangani langsung oleh tenaga yang ahli dan terampil dari Yogyakarta yang bekerja pada proyek pemugaran Candi Borobudur.


E. Bangunan Candi Borobudur
a. Uraian Banguan Candi Borobudur
Candi Borobudur di bangun mengunakan batu Adhesit sebanyak 55.000 M3 bangunan Candi Borobudur berbentuk limas yang berundak – undak dengan tangga naik pada ke – 4 sisinya ( Utara, selatan, Timur Dan Barat ) pada Candi Borobudur tidak ada ruangan di mana orang tak bisa masuk melainkan bisa naik ke atas saja.
- Lebar bangunan Candi Borobudur 123 M
- Panjang bangunan Candi Borobudur 123 M
- Pada sudut yang membelok 113 M
- Dan tinggi bangunan Candi Borobudur 30.5 M
- Pada kaki yang asli di di tutup oleh batu Adhesit sebanyak 12.750 M3 sebagai selasar undaknya.
Candi Borobudur merupakan tiruan dari kehidupan pada alam semesta yang terbagi ke dalam tiga bagian besar di antaranya :
1. Kamadhatu: Sama dengan alam bawah atau dunia hasrat dalam dunia ini manusia terikat pada hasrat bahkan di kusai oleh hasrat kemauan dan hawa nafsu, Relief – relief ini terdapat pada bagian kaki candi asli yang menggambarkan adegan – adegan Karmawibangga ialah yang melukiskan hukum sebab akibat.
2. Rupadhatu: Sama dengan alam semesta antara dunia rupa dalam hal manusia telah meninggalkan segala urusan keduniawian dan meninggalkan hasrat dan kemauan bagian ini terdapat pada lorong satu sampai lorong empat
3. Arupadhatu: Sama dengan alam atas atau dunia tanpa rupa yaitu tempat para dewa bagian ini terdapat pada teras bundar ingkat I, II, dan III beserta Stupa Induk.

b. Patung
Di dalam bangunan Budha terdapat patung – patung Budha berjumlah 504 buah diantaranya sebagai berikut:
- Patung Budha yang terdapat pada relung – relung : 432 Buah
- Sedangkan pada teras – teras I, II, III berjumlah : 72 Buah
- Jumlah : 504 Buah

Agar lebih jelas susunan – susunan patung Budha pada Budha sebagai berikut:
1. Langkah I Teradapat : 104 Patung Budha
2. Langkah II Terdapat : 104 Patung Budha
3. Langkah III Terdapat : 88 Patung Budha
4. Langkah IV Terdapat : 22 Patung Budha
5. Langkah V Terdapat : 64 Patung Budha
6. Teras Bundar I Terdapat : 32 Patung Budha
7. Teras Bundar II Terdapat : 24 Patung Budha
8. Teras Bundar III Terdapat : 16 Patung Budha
Jumlah : 504 Patung Budha
Sekilas patung Budha itu tampak serupa semuanya namun sesunguhnya ada juga perbedaannya perbedaan yang sangat jelas dan juga yang membedakan satu sama lainya adalah dalam sikap tangannyayang di sebut Mudra dan merupakan ciri khas untuk setiap patung sikap tangan patung Budha di Candi Borobudur ada 6 macam hanya saja karena macam oleh karena macam mudra yang di miliki menghadap semua arah (Timur Selatan Barat dan Utara) pada bagian rupadhatu langkah V maupun pada bagian arupadhatu pada umumnya menggambarkan maksud yang sama maka jumlah mudra yang pokok ada 5 kelima mudra it adalah Bhumispara – Mudra Wara – Mudra, Dhayana – Mudra, Abhaya – Mudra, Dharma Cakra – Mudra.
c. Patung Singa
Pada Candi Borobudur selain patung Budha juga terdapat patung singa jumlah patung singa seharusnya tidak kurang dari 32 buah akan tetapi bila di hitung sekarang jumlahnya berkurang karena berbagai sebab satu satunya patung singa besar berada pada halaman sisi Barat yang juga menghadap ke barat seolah – olah sedang menjaga bangunan Candi Borobudur yang megah dan anggun.

d. Stupa
- Stupa Induk
Berukuran lebih besar dari stupa – stupa lainya dan terletak di tengah – tengah paling atas yang merupakan mhkota dari seluruh monumen bangunan Candi Borobudur, garis tengah Stupa induk + 9.90 M puncak yang tertinggi di sebut pinakel / Yasti Cikkara, terletak di atas Padmaganda dan juga trletak di garis Harmika.
- Stupa Berlubang / Terawang
Yang dimaksud stupa berlubang atau terawang ialah Stupa yang terdapat pada teras I, II, III di mana di dalamnya terdapat patung Budha. Di Candi Borobudur jumlah stupa berlubang seluruhnya 72 Buah, stupa – stupa tersebut berada pada tingkat Arupadhatu
Teras I terdapat 32 Stupa
Teras II terdapat 24 Stupa
Teras III terdapat 16 Stupa
Jumlah terdapat 72 Stupa

- Stupa kecil
Stupa kecil berbentuk hampir sama dengan stupa yang lainya hanya saja perbedaannya yang menojol adalah ukurannya yang lebih kecil dari stupa yang lainya, seolah – olah menjadi hiasan bangunan Candi Borobudur keberadaanstupa ini menempati relung – relung pada langkah ke II saampai langkah ke V sedangkan pada langkah I berupa Keben dan sebagian berupa Stupa kecil jumlah stupa kecil ada 1472 Buah.

e. Relief
Relief Karmawibhangga bagian yang terlihat sekarang ini tidaklah sebagaimana bangunan aslinya karena alasan teknis maupun yang lainya maka candi di buatkan batu tambahan sebagai penutup. Relief Karmawibhanga yang terdapat pada bagian Kamadhatu berjumlah 160 buah pigura yang secara jelas menggambarkan tentang hawa nafsu dan kenikmatan serta akibat perbuatan dosa dan juga hukuman yang di terima tetapi ada juga perbuatan baik serta pahalanya.
Yang di perlihatkan pada relief – relief itu antara lain:
- Gambaran mengenai mulut – mulut yang usil orang yang suka mabuk- mabukan, perbuatan – perbuatan lain yang mengakibatkan suatu dosa.
- Perbuatan terpuji, gambaran mengenai orang yang suka menolong Ziarah ke tempat suci bermurah hati kepada sesama dan lain – lain yang mengakibatkan orang mendapat ketentraman hidup dan dapat pahala.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari semua masalah tentang sejarah brdirinya Candi Borobudur ini ternyata dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sejarah Candi Borobudur
Waktu didirikannya Candi Borobudur tidaklah dapat diketahui dengan pasti namun suatu perkiraan dapat di peroleh dengan tulisan singkat yang di pahatkan di atas pigura relief kaki asli Candi Borobudur ( Karwa Wibhangga ) menunjukan huruf sejenis dengan yang di dapatkan dari prasati di akhir abad ke – 8 sampai awal abad ke – 9 dari bukti – bukti tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi Borobudur di dirikan sekitar tahun 800 M.
2. Letak dan Lokasi Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang yang letaknya sebelah selatan + 15 km sebelah selatan kota Magelang dataran kedu yang berbukit hampir seluruhnya di kelilingi pegunungan, pegunungan yang mengelilingi Candi Borobudur di antaranya di sebelah timur terdapat Gunung Merbabu dan Gunung Merapi Barat, Laut Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.
3. Nama Dan Arti Candi Borobudur
Nama Borobudur berasal dari gabungan kata Boro dan Budur, Boro berasal dari kata Sangsekerta berarti “ Vihara” yang berarti komplek Candi dan Bihara atau juga asrama ( Menurut Purwacaraka Dan Stuten Herm ) sedangkan Budur dalam bahasa Bali “ Bedudur” yang artinya di Atas. Jadi nama Borobudur berarti asrama atau bahasa ( Komplek Candi ) yang terletak di atas bukit.

B. Saran
Dari pembuatan karya tulis ini penulis akan menyajikan beberapa saran diantaranya:
1, kita sebagai generasi muda harus menadi generasi penerus bangsa dengan cara giat belajar dan berlatih supaya menjadi siswa – siswi yang terampil dan bertaqwa
2. Kita sebagai warga negara harus menjaga dan melestarikan bdaya bangsa dengan memelihara tempat – tempat bersejarah sebagai peninggalan nenek moyang kita
3. penulis berharap dengan berkembangnya kebudayaan barat di harapkan pada rekan generasi muda mampu memilih dan menilia budaya yang masuk dan berusaha mempertahankan kebudayaan bangsa sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

1. MoerTjipto, Drs Borobudur, Pawon Dan Mendut, Kanisus Yogyakarta 1993
2. Soediman, Drs Borobudur Salah Satu Keajaiban Dunia Gramedia Yogyakarta, 1980

Makalah Biologi Tentang Inseminasi Pada Sapi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan dan Pembatasan masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
1.2.2 Pembatasan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Metode
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Singkat
2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Balai Inseminasi Buatan
2.2.1 Tugasa Pokok BIB
2.2.2 Fungsi BIB
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 Inseminasi Buatan
3.2 Cara Memproduksi Semen Beku
3.3 Jenis-Jenis Sapi
3.3.1 Sapi Bali
3.3.2 Sapi Ongole
3.3.3 Sapi Fries Holstein (FH)
3.3.4 Sapi Brahman
3.3.5 Sapi Madura
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Ditinjau dari banyaknya pengimporan ternak unggul yang terjadi di negara kita. Hal tersebut dipicu dari kurangnya tenaga ahli dalam bidang tersebut, dan juga kurangnya lapangan kerja yang ada. Dengan adanya Balai Inseminasi Buatan (BIB) ini berarti membantu negara meringankan dalam hal pengimporan ternak unggul. Disamping itu juga Balai Inseminasi Buatan (BIB) juga memproduksi semen beku, benih unggul, ternak unggul. Selain itu juga Balai ini memberikan pendapatan untuk negara. Oleh karena itu, penulis mencoba mencari informasi dari Balai Inseminasi Buatan (BIB) ini agar penulis bisa mengetahui dengan pasti cara-cara memproduksi sapi-sapi yang unggul.
1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud Inseminasi Buatan ?
2. Bagaimana cara memproduksi semen beku ?
3. Apa saja jenis sapi yang ada di Balai Inseminasi Buatan ?
1.2.2 Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan karya tulis ini, penulis membatasi penulisan pada :
1. Inseminasi Buatan
2. Cara memproduksi semen beku
3. Jenis-jenis sapi

1.3 Tujuan
Tujuan penulis melaksanakan penelitian yaitu :
1. Agar lebih memahami cara reproduksi sapi di Balai Inseminasi Buatan (BIB)
2. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilmu
3. Memenuhi tugas lintas mata pelajaran sekolah

1.4 Metode
Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka penulisan makalah biologi ini dengan cara sebagai berikut :
1. Metode observasi, yaitu proses pengumpulan data melalui kegiatan melihat, memantau dan menganalisa secara langsung sehingga akan lebih jelas objek yang diamati.
2. Metode tertulis wawancara / interview, yaitu cara pengumpulan data melalui obrolan atau tanya jawab serta bertatap muka secara langsung.
3. Metode tertulis, yaitu dengan menggunakan sumber-sumber dari berbagai buku sebagai panduan makalah biologi tersebut.
Melalui sumber-sumber tersebut penulis berharap agar dapat memperoleh informasi dan data secara jelas walaupun tidak seakurat mungkin.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Singkat
Balai Inseminasi Buatan (BIB) didirikan pada tanggal 3 April 1976 oleh Prof. Dr. Ir. Toyib Hadiwijaya. Balai Inseminasi Buatan (BIB) merupakan balai pertama di Indonesia yang memproduksi semen beku ternak besar seperti sapi perah dan sapi potong. Tetapi tidak hanya itu saja balai ini juga memproduksi inseminasi buatan pada sapi, tidak hanya pada sapi saja yang ada di balai ini tetapi ada juga kambing dan kerbau.
Balai Inseminasi Buatan (BIB) telah memproduksi semen beku lebih dari 2.000.000 dosis. Sebagai balai pertama yang didirikan di Indonesia. Balai Inseminasi Buatan (BIB) yang ada di Lembang yang luas lahannya sekitar 10 hektar yaitu 6 hektar untuk perumahan dan 4 hektar untuk perkebunan. Selain Balai Inseminasi yang ada di Lembang ada juga Balai Inseminasi Buatan (BIB) yang ada di Singosari, tetapi Balai Inseminasi Buatan (BIB) di Lembang merupakan balai tertua di Indonesia.

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Balai Inseminasi Buatan
2.2.1 Tugas Pokok BIB
Melaksanakan produksi dan pemasaran semen beku ternak unggul serta pengembangan inseminasi buatan.
2.2.2 Fungsi BIB
1. Pemeliharaan ternak unggul
2. Pengujian keturunan dan felilisasi pejantan unggul
3. Produksi dan penyimpangaan semen beku
4. Pencatatan dan pemanfaatan semen beku serta pengawasan mutu semen
5. Pengembangan teknik produksi semen beku benih unggul
6. Pemberian saran teknik produksi semen beku benih unggul
7. Pemberian pelayanan teknik kegiatan pemeliharaan ternak dan semen beku
8. Pemberian informasi dan dokumentasi hasil kegiatan Inseminasi Buatan
9. Distribusi dan pemasaran semen beku unggul
10. Pengujian kesehatan dan diagnosa penyakit ternak
11. Urusan tata usaha dan rumah tangga balai.


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Inseminasi Buatan
Teknologi modern pada zaman sekarang telah mampu mengatasi masalah kemandulan (bagi manusia) dan menghasilkan bibit-bibit unggul (bagi hewan yang dapat menguntungkan manusia), khususnya dalam bidang bioteknologi. Hal tersebut dapat dilakukan diantaranya dengan melalui inseminasi buatan.
Dari hasil kemajuan bioteknologi tersbut, sekarang telah tersedia inseminasi buatan, fertilisasi atau pembuatan in vitro dan rahim kontrak. Kemajuan bioteknologi tersebut apabila diterapkan pada dunia hewan, maka akan mendatangkan manfaat dan keuntungan bagi manusia. Namun, jika kemajuan bioteknologi diaplikasikan pada manusia, maka akan menghasilkan dampak yang positif dan dampak yang negatif. Dampak posotof dapat diambil dari orang-orang yang telah menikah, tetapi tidak bisa mempunyai anak, maka agar keinginan untuk mempunyai anak dapat terwujud, maka dapat dilakukan dengan melalui bayi tabung atau rahim kontrak. Sedangkan dampak negatifnya yaitu dapat menimbulkan kekacauan dalam sistem keturunan manusia. Maka sejak tahun 1956 dewan gereja di Roma telah mengutuk kegiatan tersebut dengan alasan bahwa inseminasi buatan dapat memisahkan tindakan prokreasi (kasih sayang terhadap anak, dan anak adalah karunia Tuhan yang harus dijunjung tinggi) dan persatuan cinta. Alasan lainnya yaitu kegiatan inseminasi melibatkan tindakan masturbasi yang dibutuhkan untuk mengeluarkan sperma.
Sampai sekarang mayoritas para teolog moral masih berpegang pada sikap mengutuk terhadap kegiatan inseminasi buatan yang diterapkan pada manusia. Bagaimanapun juga pewaris sifat genetis yang terjadi pada anak melibatkan pihak ketiga bagi pasangan dalam perkawinan. Hal tersebut akan menimbulkan “celaan biologis” serta menyangkut psikologis anak itu sendiri dalam lingkungan sosialnya. Kenyataannya sekarang, banyak para ahli psikologi yang masih berusaha keras untuk mewujudkan atau mengaplikasikan inseminasi buatan pada manusia. Namun, bagi pasangan suami istri yang akan melaksanakan inseminasi buatan dapat dilakukan atas dasar keputusan bersama guna mewujudkan pernikahan yang harmonis dan bahagia.

3.2 Cara Mereproduksi Semen Beku
Reproduksi semen beku hanya dapat dilakukan di Balai Inseminasi Buatan (BIB). Tahapan-tahapan dalam memproduksi semen beku diantaranya yaitu:
1. Mempersiapkan sapi pejantan yang akan diinseminasi yang umurnya 15 – 18 bulan, tingginya 123 cm dan beratnya minimal 350 kg.
2. Persiapan vagina buatan yang suhunya mencapai 420C, vagina buatan ini harus licin, karena itu gunakan vaseline agar licin seperti vagina yang asli
3. Penampungan semen sapi pejantan, sapi pejantan dan spai betina disatukan kemudian sapi-sapi itu akan melakukan fisin (pemanasan sebelum kawin), bila penis jantan telah kelihatan merah, tegang dan kencang, maka penis langsung dimasukan ke vagina buatan.
4. Kemudian sperma dalam vagina buatan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
Bila sperma berwarna hijau, ada kotoran yang terdorong
Bila sperma berwarna merah, segar, venis teriritasi
Bila sperma berwarna cokelat, venis ada yang luka
Bila sperma berwarna krem susu bening, maka itulah sperma yang bagus
5. Penentuan konsentrasi semen segar
6. Proses pengenceran sperma
7. Proses filing dan sealing, memasukan sperma ke dalam ministrow isi I strow 0,25 CC
8. Proses pembekuan
9. After throwing dan water intubator test
3.3 Jenis-Jenis Sapi
Sapi merupakan salah satu jenis hewan mamalia, yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Pada dasarnya reproduksi mamalia sama seperti reproduksi pada manusia, terjadi secara seksual melalui proses fertilisasi. Di Indonesia ada banyak jenis sapi. Ada sapi yang merupakan sapi lokal dan ada sapi keturunan.
3.3.1 Sapi Bali
Sapi Bali merupakan sapi lokal dengan penampilan produksi yang cukup tinggi. Penyebarannya telah menyebar luas di seluruh Indonesia, meskipun masih tetap terkonsentrasi di pulau Bali sampai saat ini kemurnian genetis sapi Bali masih terjaga karena ada undang-undang yang mengatur pembatasan masuknya sapi jenis lain ke pulau Bali.
Asal usul sapi Bali adalah Banteng yang telah mengalami penjinakan selama bertahun-tahun. Proses domestikasi (penjinakan) yang cukup lama diduga penyebab sapi Bali lebih kecil dibandingkan dengan Banteng. Kemampuan reproduksi sapi Bali merupakan yang terbaik diantara sapi-sapi lokal. Hal ini disebabkan sapi Bali bisa beranak setiap tahun. Sapi Bali mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, sehingga sering disebut ternak perintis.
3.3.2 Sapi Ongole
Sapi Ongole merupakan keturunan sapi Zebu dari India. Berwarna dominan putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir di bawah leher dan berpunuk. Sifatnya yang mudah beradaptasi dengan lingkungan setempat menyebabkan sapi ini mampu tumbuh secara murni di pulau Sumba, sehingga disebut sapi Sumba Ongole (SO). Persilangan antara sapi Jawa asli (madura) dengan sapi Ongole secara grading up menghasilkan sapi yang disebut sapi peranakan Ongole (PO).
3.3.3 Sapi Fries Holstein (FH)
Sapi yang dipelihara dengan tujuan untuk mengahsilkan susu ini diintroduksi dari Belanda. Warnanya belang hitam dan putih dengan ciri khusus segitiga pada bagian dahi. Sapi yang tidak berpunduk ini memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi, sehingga sapi-sapi jantannya sering dipelihara untuk digemukkan dan dijadikan sapi potong. Di beberapa daerah juga dilakukan persilangan antara sapi Jawa asli dengan sapi FH dengan pola grading up dan keturunannya lazim disebut sapi PFH.
3.3.4 Sapi Brahman
Sapi Brahman berasal dari India yang merupakan keturunan dari sapi Zebu. Di Amerika sapi ini dikembangkan cukup pesat karena pola pemeliharaan dan sistem perkawinan yang terkontrol, sehingga penampilan beberapa parameter produksinya melebihi penampilan produksi di negara asalnya. Sapi Brahman mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan tahan gigitan caplak. Pertumbuhan sapi Brahman sangat cepat. Hal ini yang menyebabkan sapi ini menjadi primadona sapi potong untuk negara-negara tropis.
3.3.5 Sapi Madura
Sapi Madura merupakan hasil persilangan antara Bos Sandoicus dan Bos Indicus yang tumbuh dan berkembang di Madura. Sapi yang berpunuk ini dikenal dengan sapi jawa asli dengan warna kuning hingga merah bata. Terkadang terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah. Warna hitam terdapat pada telinga dan bulu ekor. Penyebaran sapi Madura telah mengalami erosi genetis, sehingga penampilan produksi yang diukur dari pertambahan berat.
Jenis-jenis sapi di Balai Inseminasi Buatan (BIB). Di Balai Inseminasi Buatan ada 7 jenis sapi, yaitu :
1. Sapi hitam di panggung simental
2. Cokelat semua li mosin
3. Hitam putih Vresen Holenstain (VH)
4. Hitam Angus
5. Krem jenis Brahman Denole
6. Kopi susu jerse
7. Ongole krem pipih pantat
Tidak hanya sapi yang diproduksi di Balai Inseminasi Buatan, tetapi juga memproduksi berbagai kerbau, antara lain :
- Kerbau burah (bule item) bonga
- Kambing dan domba
- Kuda (sekarang tidak dikembangkan lagi)
Makanan sapi yang ada di BIB diantaranya rumput gajah, rumput Afrika, dan konsentrat (dedak, jagung, tepung, ikan, darah mineral dan tulang). Sapi di BIB tidak boleh terlalu gemuk apabila akan diinseminasi karena genetik sapi harus murni. Selain itu, untuk makanan sapi harus ditambahkan protein sebanyak 24%.


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Makalah dalam tugas sekolah lintas mata pelajaran ini sangat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis, khususnya di bidang Inseminasi Buatan pada sapi. Dengan adanya kegiatan mencari berbagai informasi pada Inseminasi Buatan pada sapi ini dapat memahami cara reproduksi sapi. Menambah wawasan ilmu pengetahuan , dan juga memenuhi tugas makalah mata pelajaran Biologi di sekolah.
Untuk itu dalam hal ini penulis menyusun makalah ini sebagai tolak ukur negara kita dalam hal Inseminasi Buatan pada sapi yang dilakukan di Lembang, Bandung. Ini sangat berpengaruh untuk pemasukan kas negara atau keuangan negara. Selain itu juga untuk memenuhi bibit ternak sapi unggul yang selalu mengimpor dari negara lain. Selain hal tersebut juga dapat memajukan Indonesia, mensejahterakan warga Indonesia khususnya di bidang peternakan, Inseminasi pada sapi.
4.2 Saran
Sebelumnya penulis minta maaf kepada khalayak yang bersangkutan yakni Balai Inseminasi Buatan (BIB). Penulis sangat yakin jikalau BIB ini maju maka apa yang dibutuhkan negara kita dalam hal pembibitan ternak sapi unggul, pembuatan semen beku ini dapat berbuah hasil yang diinginkan yaitu memperoleh keuntungan. Kelancaran yang dilakukan selama beberapa tahun yaitu dari tahun 1976 sampai sekarang ini adalah karena berkat kerja keras, usaha atau upaya, saling kerja sama yang dilakukan oleh para karyawan kompak, disiplin dan pantang menyerah dalam menghadapi hambatan dan rintangan, sehingga membuahkan hasil yang memuaskan.
Selain itu dengan apa yang dikaji, digali dan dipelajari apa yang didapat di BIB ini, penulis sangat berharap jikalau penulis berhasil dalam pendidikannya maka akan dengan berat hati, BIB bersedia menerima sebagai karyawan di BIB tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

1. Supriyadi, Edi, dkk. Sigap Biologi 2B. Bandung : CV. Karya Iptek
2. Kusumaatmaja. Muhamad. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis.
3. Akhyar, Moh Salman, 2003. Biologi Untuk SMA Kelas 1. Bandung : Grafindo Media Pratama.
4. Agustini, Dewi. 2002. Bioteknologi. Bandung : PPG Tertulis.
5. BALAI INSEMINASI BUATAN. Lembang, Bandung.

Makalah Biologi Tentang Keragaman Hewan Vetebrata dan Invetebrata

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
B. Batasan masalah
C. Tujuan yang ingin dicapai
D. Metode yang digunakan
BAB II. KERAGAMAN HEWAN VETEBRATA DAN INVETEBRATA
A. Hewan Vetebrata
B. Hewan Invetebrata
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik flora maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan yang besar bagi masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Protein sebagai salah satu sumber pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani). Protein yang berasal dari hewan mempunyai kandungan yang sempurna dibandingkan dengan protein nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber protein hewani harus diupayakan.
Sehubungan dengan itu saya terusik untuk memilih makalah yang berjudul “Keragaman Hewani Vertebrata dan Invertebrata”

B. Batasan Masalah
Adapun batasan Masalah dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian dan perbedaan hewan Vertebrata dan hewan Invertebrata.
2. Filum : yang termasuk hewan Vertebrata dan hewan Invertebrata.
3. Sistem pencernaan pada hewan Vertebrata dan Invertebrata

C. Tujuan Yang Ingin Dicapai
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah.
1. Sebagai salah satu tugas yang dibebankan oleh guru mata pelajaran biologi.
2. Untuk mengetahui berbagai macam hewan vertebrata dan hewan invertebrate.
3. Untuk menambah wawasan tentang keanekaragaman hewan vertebrata dan invertebrate.



D. Metode Yang Digunakan
Metode deskriftif dengan teknik study kepustakaan atau literature, yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis baik berupa buku, litelatur dan media lainnya yang tentu ada kaitannya masalah-masalah yang di bahas di dalam makalah ini.


BAB II
KERAGAMAN HEWAN VERTEBRATA DAN HEWAN INVETEBRATA
A. Hewan Vertebrata
1. Pengertian
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.
Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang:
1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.
4. Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak.

Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:
1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh.
2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum.
5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang.
6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam).
7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma.
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu:
1. Kelas Pisces (Ikan).
2. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup).
3. Kelas Reftilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap).
4. Kelas Aves (Burung).
5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan menyusui)
2. Filum-Filum Hewan Vertebrata
a. Kelas Pisces (Ikan)
Ciri utama Pisces sebagai berikut:
- Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air
- Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit
- Tubuh terdiri atas Kepala
- Rangka tersusun atas tulang sejati
- Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik
- Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang.


Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1. Ordo Apodes
Familia (1) : Angulidae
Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)
Familia (2) : Muruenidae
2. Ordo Acthopterygi
Familia (1) : Parsidae
Species : Kakap (Lataes carca lifer)
Familia (2) : Muruenidae
3.Ordo Heterostonata
Species : Ikan lidah
4.Ordo Labysinthici
Famili : Analamtidal
Species : ikan bandeng (lates carca lifer)
Familia : scombridae
Species : tongkol (enthymus palamys)
5. Ordo Masacop Terygii
Famili (1) : chipeidae
Species : ikan bandeng (chonos-chonos)
Famili (2) : ikan salam (salmosalor)
6. Ordo Ostariophysi
Familia (1) : analamtidal
Species : kakap (lates carca lifer)
Famili : scmbridae
b. Kelas Amphibia
Ciri-ciri amphibia sebagai berikut:
- Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab
- Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam
- Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit.
- Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi dewasa.
- Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik.
- Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal).

Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo:
1. Ordo bymnofora / opoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor) Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus)
2. Ordo anura/solienta (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki) Famili : Ranidae
Species : Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras) Familia : hyhidae
Species : katak pohon (hyla SP)
3. Ordo wodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki) Familia : pretidae
Species : aning lumpru (necturus onaculanu) Familia : crypto bran chidae Species : solomonder air (ripto bronchus akeganiesis)


c. Kelas reftilia (hewan melata)
Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut:
- Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin
- Bernafas dengan paru-paru
- Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan
- Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya ular.
- Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum sempurna.

Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1) Ordo crocodilian Familia : crocodylidae Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus)
2) Ordo chelonian Familia (1) : crocodylidae Species : penyu (chelaina nydas) Familia (2) : tryony chidae Species : kuya (try ony x cartilaginews) Familia (3) : testudinidae Species : kura-kura (euora ambirinesis)
3) Ordo cacerilia Familia (1) : cacertidae Species : cicak (hemidacty frenatus) Familia (2) : geckonocdae Species : tokek (gecko monarchis) Familia (3) : henoermatidae
Species : kadal (heloderma SP) Familia : varanidae Species : komodo (voronus komodensis) biawak (voronus salvator).
4) Ordo Aphidia Contoh; ular sawah, ular kobra dan sebagainya

d. Kelas aves (burung)
Ciri utama aves sebagai berikut:
- Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik
- Berdarah panas (homoioteral)
- Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik
- Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal)
- Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri.

Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1) Ordo colombiforines Familia : columbidal Species : perkutut (geopilia striata)
2) Ordo coraciiformes Familia : arcedinadae Species : telengket (harcy concholm)
3) Ordo grana cares Familia (1) : ardidae Species : bangau (reptotilas javanicus) Familia (2) : rassidal Species : mordar (parphyrio albus)
4) Ordo nato tores Familia (1) : laridae Species : dara laut Familia (2) : pamilirostros Species : bebek / itik (anus koshos) Familia (3) : sphe niscidae Species : penguin (aptenodytes SP)
5) Ordo rapaces Familia (1) : fontanida Species : alap-alap (falco papuanus) Familia (2) : strigi dae Species : burung hantu (suba kukua)

e. Kelas Mamalia
Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:
- Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-lumba
- Berdarah panas
- Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
- Otak berkembang dengan baik
- Fertilisasi internal
- Bernafas dengan paru-paru
- Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna

Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:
1) Ordo dactyla Species : Topis (clocidura marina) Badak Jawa (rhino cerassoondaicus)
2) Ordo insectivore Species : cecurut (cocidura mosina) Tupai (tupaja javarita)
3) Ordo phalidata Species : trenggiling (tubuh bersisik)
4) Ordo chiroptera Species : kelelawar (micro chiroptera SP) Kalong (megachiroptera SP)
5) Ordo marsupial Species : kucing (fell is catus) Singa (fell is lion) Harimau (fell is tigris) Serigala (canislupus)
6) Ordo marsopialia Species : kanguru (macropus) Kuskus (plalanger)
7) Ordo prosboscidae Species : gajah (elephan indicus) Gajah Africa (loxoder africanus)
8) Ordo artidactyea Species : kerbau (bubalus-bubalus) Banteng (basssonduicus) Kambing (capra faleoheri)

3. Sistem Pencernaan Pada Hewan Vertebrata
Proses pencernaan makanan dapat terjadi secara mekanik dan kimia. Pencernaan mekanik adalah proses yang mengubah makanan menjadi bagian-bagian yang kecil. Sedangkan pencernaan secara kimia adalah suatu proses pengubahan makanan dengan bantuan enzim pencernaan.
1. Sistem Pencernaan pada ikan
Misalnya, ikan mas mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan anus. Ikan mempunyai lidah yang pendek terdapat pada dasar mulut, lidah itu tidak dapat digunakan seperti lidah pada hewan lainnya. Ikan mas tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar lendir dari mulutnya. Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan
2. Sistem pencernaan pada amphibia
Sebagai contohnya adalah katak mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, kloaka. Untuk membantu menelan makanan, yaitu makanan tersebut dicampur dengan ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah. Pencernaan makanan berlangsung di dalam lambung katak mempunyai kelenjar pencernaan yaitu hati dan pankreas.
3. Sistem pencernaan pada reptilian
Seperti dicontohkan kadal yang mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Kadal mempunyai hati dan pancreas sebagai kelenjar pencernaan. Lambung pada reptilia bentuknya sesuai dengan bentuk badannya, misalnya lambung kura-kura berbentuk agak bulat.
4. Sistem pencernaan pada burung
Sebagai contoh burung merpati mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Burung mempunyai hati dan pancreas, keduanya merupakan kelenjar pencernaan yang berada di luar saluran pencernaan.
5. Sistem pencernaan pada mamalia
Hewan mamalia misalnya sapi mempunyai lambung yang tersusun dari empat bagian yaitu perut besar (rimen), perut jala (reticulum) perut kilab (omosum), dan perut masam (obomasum). Makanan yang berupa rumput dan sebangsanya dari mulut melewati kerongkongan masuk ke dalam perut besar, dari perut besar makanan kembali ke mulut untuk dimumah, setelah dimumah makanan ditelan dan masuk ke dalam perut jala, kemudian ke perut kilab dan akhirnya ke perut masam.

B. Hewan Invertebrata
1. Pengertian
Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.

2. Filum-filum hewan invertebrate
a. Filum frotozoa
Frotozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan / generatif konjugasi.
Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas:
1) Kelas hewan berambut getar (cikata)
2) Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
3) Kelas hewan berspora (sporozoa)
4) Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)

b. Filum forifera (hewan berfori)
Forifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang melekat pada suatu dasar laut, jadi forifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh forifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai rongga di bagian dalam) forifera dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.
Forifera terdiri dari tiga kelas:
1) Kelas corcorea
Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal, contoh; seghpha SP, charsarina SP
2) Kelas hexactinelida
Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya pnerorepa SP
3) Kelas demospangia
Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh spongia SP
c. Filum coelentrata (hewan berongga)
Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus) coelentrata mempunyai dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
Coelentrata terdiri dari 3 kelas;
1) Kelas anthozoa
2) Kelas hydrozoa
3) Kelas scyphozoan
d. Filum platyhelminthes (cacing pipih)
Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan hemlines (cacing). Platyhelminthes adalah yang mempunyai pipih. Hewan golongan ini mempunyai tubuh simetris bilateral, (kedua sisi sama), tubuh lunak dan tidak bersegmen (ruas) tetapi tidak mempunyai peredaran darah.
Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu:
1) Kelas turbellaria (cacing berambut getar)
2) Kelas trematoda (cacing isap)
3) Kelas cestroda (cacing pita)

e. Filum Mollusca (hewan lunak)
Sesuai dengan namanya, hewan lunak mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang dari bahan kalsium (kapur) mollusca bersifat hermoporit, mempunyai sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem pengeluaran
Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas;
1) Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)
2) Kelas gastropoda (golongan siput)
3) Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)
4) Kelas amphineura

f. Filum enchinodermata (hewan berkulit duri)
Kata di atas berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit) semua hewan yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air). Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya amat besar.
Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:
1) Kelas bintang laut (asteroidal)
2) Kelas landak laut (echinoidal)
3) Kelas bintang laut (opiuroidal)
4) Kelas lilin laut (crinoidal)
5) Kelas teripong (holothuroidae)

g. Filum antropoda
Filum ini mempunyai Jumlah species yang paling besar dibandingkan filum-filum lain. Tubuh dan kaki beruasa-ruas dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia. Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk).
Filum antropoda terdiri atas:
1) Kelas serangga (insecta)
2) Kelas laba-laba (arachoidae)
3) Kelas udang-udangan (erustacea)
4) Kelas lipan (mynapoda)
3. Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata

a. Sistem pencernaan pada hewan protozoa
Misalnya pada amoeba merupakan hewan bersel satu segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri. Demikian juga pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut pencernaan indra sel. Pada waktu amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk kaki semu yang mengarah kepada makanan selanjutnya dikelilingi kaki semu kemudian makanan tersebut dibawa ke protoplasma. Dalam protoplasma yang mengandung makanan yang menghasilkan enzim pencernaan. Dalam rongga makanan tersebut terjadi pencernaan makanan. Makanan yang telah dicerna yang berupa sari makanan diserap dari sisa-sisa makanan dan dikeluarkan dari dalam tubuh.

b. Sistem pencernaan pada golongan hermes
Misalnya pada cacing tanah mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus. Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut paring yang berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir. Makanan cacing tanah berupa humus yang terdapat di tanah yang bersifat asam, dikelilingi kerongkongan terhadap tiga pasang kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.
c. Sistem pencernaan pada hewan insect
Serangga misalnya belalang mempunyai tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan sementara di sebelah bawah tembolok terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan ludah. Ludah tersebut dialirkan melalui saluran induk ke dalam rongga mulut. Dari tembolok makanan masuk ke dalam empedal dan dalam empedal makanan dihancurkan, selanjutnya makanan diteruskan ke dalam lambung. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Makanan yang tidak dicerna diserap di dalam lambung. Sisa-sisa makanan dari usus melalui peletum dikeluarkan melalui anus.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
- Hewan vertebrata yaitu hewan yang memiliki tulang belakang yang struktur tubuh yang lebih sempurna dari pada invertebrata. Vertebrata memiliki tali yang mirip sum-sum tempat berkumpulnya sel-sel saraf dan menjadi perpanjangan kumpulan saraf dari otak.
- Hewan invertebrata yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang belakang/pinggang.

B. Saran
- Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk memelihara menjaga dan melestarikan kenanekaragaman hewan yang terdapat di Negara kita dan khususnya di lingkungan kita.
- Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang keanekaragaman hewan


DAFTAR PUSTAKA

Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU II. PT. Multi Adiwitata, Banding
Wahono, Lili, dkk., 1994. Biologi SLTP I. Banding; PT. Sarana Panca Karya
Rustam, Nuryani dan Otang Hidayat, 1994, Biologi SLTP II. Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Makalah Biologi Tentang Polusi Air

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN Hal
1.1 Latar Belakang masalah
1.2 Batasan masalah
1.3 Tujuan yang ingin dicapai
1.4 Metode yang digunakan
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Polusi Air
2.2 Macam-Macam Sumber Polusi Air
2.3 Bahaya Dari Akibat Polusi Air
2.4 Usaha-usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi Air
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran 
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik, dan sampah organic. Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau dikolam-kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang terpolusi.
Darimana polutan itu berasal ? Bagi kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai adalah sumber air sehari-hari. Sumber polutan dapat berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan air ini dapat merugikan manusia bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar.

1.2 Batasan Masalah
Permasalahan yang terjadi :
- Apabila polusi air disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia mempunyai dampak negatif.
- Dapat mengakibatkan penyakit bagi manusia dan hewan yang hidup didarat dan diair akan mati oleh racun.

1.3 Tujuan Yang Ingin Dicapai
- Supaya siswa dapat lebih memahami bahaya polusi air
- Dapat membedakan antara air yang bersih dari polusi dan air yang sudah terpolusi
- Dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang terpolusi

1.4 Metode Yang Digunakan
Metode yang kami gunakan :
- Dengan mencari dari buku-buku Biologi dan buku-buku bacaan lainnya.
- Mengumpulkan informasi-informasi dari berbagai sumber bacaan yang mengenai polusi air
- Ditulis dikertas buram.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Polusi Air
Salah satu dampak negatif kemajuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi (pencemaran). Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan kedalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami.
Dan segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut Polutan. Sesuatu benda dapat dikatakan polutan bila :
1. Kadarnya melebihi batas normal
2. Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.
Polutan dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perludideteksi secara dini dan ditangani segera dan terpadu. Polusi Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya kedalam air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa dan warna.
Beberapa contoh polutannya sebagai berikut :
a. Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan deterjen.
b. Nitrat dan Nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses pembusukan materi organic.
c. Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
d. Residu Pestisida Organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida padaa tanaman untuk membunuh serangga.
e. Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.
f. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan limbah radioaktif.
g. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
h. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan ternak.
i. Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

2.2 Macam-Macam Sumber Polusi Air
Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan), dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas.
Penggunaan insektisida seperti DDT (Dichloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani, untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lain secara berlabihan dapat mengakibatkan pencemaran air. Terjadinya pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemeran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.
Pembuangan sampah organic maupun yang anorganic yang dibuang kesungai terus-menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini akan menimbulkan banjir. Belakangan ini musibah karena polusi air datang seakan tidak terbendung lagi disetip musim hujan. Sebenarnya air hujan adalah rahmat. Akan tetapi rahmat dapat menjadi ujian apabila kita tidak mengelolanyadengan benar.
Jika kita amati, air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan meresapnya. Apabila jalur-jalur alirannya terganggu dan lahan resapannya terbatas, air akan mengalir kesegala penjuru mengisi ruang-ruang yang paling rendah. Akhirnya terjadilah banjir. Karena itu yang disebut polusi air karena banyak kita yang kurang disiplin, misalnya dalam kebersihan lingkungan dan membuang sampah sembarangan.
Musibah banjir dapat terbagi dua akibat polusi air antara lain :
1. Banjir bandang (banjir besar), terjadi akibat air meluap dari jalur-jalur aliran (sungai) dengan volume air yang besar.
2. Banjir genangan yaitu banjir local (setempat) akibat tergenangnya / terkonsentrasinya air hujan disuatu daerah yang saluran air (arainase) dan lahan resapannya terbatas. Akibatnya dalam waktu tertentu (temporer) air akan mengalir disekitar lingkungan rumah kita.

2.3 Bahaya Dari Akibat Polusi Air
Bibit-bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk pengurainya. Jika O2 kurang , pengurainya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain-lain. Bahan-bahan tesebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat menyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk kelaut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk kelaut atau samudera mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tecemar oleh minyak yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak dapat mematikan, burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh, efek keracunan hingga dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang sebuah industri plastik keteluk minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air:
a. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya, kandungan oksigen
b. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrofikasi)
c. Pendangkalan dasar perairan
d. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
e. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
f. Akibat penggunaan pertisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predator
g. Kematian biota kuno, seperti plankton, iakn, bahkan burung
h. Mutasi sel, kanker, dan leukeumia

2.4 Usaha-usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi Air
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menajaga agar tanah tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis – jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang dapat menimbulkan pencemaran
4. Memperluas gerakan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya
7. Melakukan intensifikasi pertanian

Adapun cara lain untuk mengatasi polusi air atau yang dikenai dengan sebutan banjir pun ada dua macam
1. Banjir Bandang dapat diatasi secara meluas dengan didukung berbagai disiplin ilmu
2. Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan air dari penyumbatan yang mengakibatkan air meluap banyak orang mengatakan ” lebih baik mecegah dari pada mengatasi”.
Hal ini berlaku pula pada banjir genangan di bawah ini ada sejumlah langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir genangan :
1. Dalam merencanakan jalan – jalan lingkungan baik itu program pemerintah maupun swadaya masyarakat sebaiknya memilih material jalan yang menyerap air misalnya, penggunaan bahan dari paving blok (blok – blok adukan beton yang disusun dengan rongga – rongga resapan air disela – selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran / drainase lingkjungan pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut
2. Apabila di halaman pekarangan rumah kita masih terdapat ruang – ruang terbuka, buatlah sumur – sumur resapan air hujan sebanyak –banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap kedalam tanah.
Dengan membuat sumur resapan air hujan tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:
a. Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak
b. Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan – lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah
c. Apabila air hujan tidak tertampung dalam sebuah selokan – selokan rumah / talang – talang rumah, air dapat dialirkan kesumur – sumur resapan. Janganlah membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) kedalam sumur resapan air hujan karena bisa mencemarkan kandungan air tanah. Khusus untuk buangan air limbah rumah tangga, buatlah sumur resapan tersendiri
d. Apabila air banjir masuk kerumah mencapai ketinggian 20-50 cm satu – satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita diatas ambang permukaan air banjir
e. Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang hanya teknisnya sering kurang terencana secara mendetail


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari Bab II dapat disimpulkan sebagai berikut :
 Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi unsure atau komponen lain ke dalam lingkungan akibat aktifitas manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan
 Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure, atau komponen lainya ke dalam air sehingga kualitas air terganggu. Sumber polusi air antara lain limbah industri, pertanian, dan rumah tangga.
 Polusi air juga dapat menimbulkan bencana diantaranya banjir
 Elektrofikasi adalah penimbunan mineral yang menyebabkan peledakan alga secara serentak menutupi pencemaran air.
 Bahan atau logam berbahaya seperti arsenat, benzon, timah dan lain–lain dapat merusak organ tubuh manusia dan menyebabkan kanker
Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang adalah kanker dan kelahiran bayi cacat
Melakukan intensifikasi pertanian
Banjir genangan dapat diatasi dengan membersihkan saluran air dari penyumbatan
3.2 Saran
Saran yang penulis akan sampaikan :
- Hindari pemakaian obat pemberantas hama dan serangga secara berlebihan.
- Sebaiknya kita berhati-hati dalam menggunakan air, karena air itu ada yang terpolusi dan tidak terpolusi.
- Jagalah agar air di lingkungan rumah dan sekitarnya agar tetap bersih dan terhindar dari pencemaran air.
- Jangan membuang sampah kesungai, dan jika terjadi penimbunan sampah di sungai akan mengakibatkan banjir


DAFTAR PUSTAKA

Djambur. W. Sukarno. 1993. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pusat perbukuan.

Ahya M Salman, 1993, Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, Depdikbud, Jakarta

Santiyono, 1994. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga

Cerpen Bahasa Indonesia 3

Ibu dan Anak
Entah berapa umurku saat itu. Dua tahun. Atau mungkin tiga tahun. Sepertinya tiga tahun. Aku sedang duduk di tempat tidur. Atau mungkin sedang berbaring. Aku lupa lagi. Tapi yang jelas pintu kamar terbuka. Terdengar suara-suara bernada tinggi. Apakah aku menangis ketika itu? Mungkin. Iya, aku menangis. Menangis karena apa? Lapar? Popok yang belum diganti? Haus? Atau aku hanya ingin mengeluarkan air mata saja? Tapi sepertinya aku menangis karena suara-suara itu. Suara-suara bernada tinggi yang menakutkan. Suara-suara yang belum bisa kumengerti kata-katanya. Suara-suara dari kedua orang tuaku.
Plak. Aku masih mengingatnya dengan jelas. Suara tamparan itu. Suara tangan ayahku yang menyentuh pipi ibuku. Suara yang kemudian berlanjut kepada tangisan. Tunggu. Tangisan siapa? Aku atau ibuku? Aku sudah berhenti menangis. Tampak ibuku berurai air mata.
*
Di mana aku? Aku berada dalam kebingungan. Aku berada di dalam suatu kendaraan panjang dengan kursi-kursi ganda di setiap sisinya. Aku berada di pangkuan ibuku. Tampaknya aku baru terbangun dari tidur lelap yang panjang. Ibuku tersenyum kepadaku. Ia mencium pipiku.
Aku melihat keluar jendela. Tampak sebuah jembatan. Atau seperti sebuah monumen. Aku tak bisa menjelaskannnya. S-E-M-A-R-A-N-G. Begitulah huruf-huruf yang tertulis. Tapi aku masih belum bisa membaca.
Kendaraan itu berhenti. Para penumpang mulai keluar melalui pintu. Termasuk ibu dan aku. Panas. Itu yang aku rasakan untuk pertama kali ketika keluar dari kendaraan itu. Cuaca panas yang gerah. Tidak seperti biasanya.
Tampak seorang lelaki yang berjalan menuju ibuku. Lelaki itu memanggil nama ibuku. Ibuku menyahut. Mereka berdua saling menghampiri. Tampak dari muka mereka suatu perasaan senang dapat bertemu. Lelaki itu, lelaki yang bukan ayahku.
Entah berapa lama aku tinggal di kamar itu. Udara yang panas dan gerah membuatku tidak betah. Kalau tidak salah badanku menjadi merah karena gatal.
Lelaki itu cukup baik kepadaku. Dia membelikanku boneka. Dia juga sering memberiku permen dan coklat. Dia sering mengajak aku dan ibuku berjalan-jalan. Aku sering menemukan diriku di tempat yang asing dan baru.
Kadang-kadang suka teringat wajah ayahku. Mungkin aku kangen kepadanya tapi sepertinya tidak juga. Lelaki ini baik kepadaku. Dan ibuku juga tampak gembira.
Sudah berapa lama aku tinggal di kamar ini?
*
Wajah-wajah dari orang-orang yang kukenal. Ayah, dua orang yang dipanggil mama dan papa oleh ibuku, seorang wanita dan seorang lelaki yang mukanya mirip dengan ibu.
Mereka semua sedang mengelilingi ibuku. Mereka tampak sedang berbicara pada saat yang hampir bersamaan. Raut muka mereka tampak sayang, kesal, dan lega. Suara mereka mengisyaratkan rasa kesal dan menyesal. Aku menyadari bahwa aku sudah tidak tinggal di kamar itu lagi.
Baru beberapa tahun kemudian aku akan tahu tentang arti dari semua ini. Kenapa ibuku sampai lari dan kenapa ibuku ditemukan kembali. Apa yang telah dia lakukan dan apa yang telah dia jalani.
Tampak ibuku menyesal. Ayahku juga terlihat menyesal.
Ibuku sedang menangis di antara orang-orang itu.
*
Aku sudah lebih dari dua tahun tinggal di rumah Ua.
Ketika itu namanya masih Ebtanas. Aku masih belum tahu akan melanjutkan SMP ke mana. Apakah tetap di Jakarta atau kembali ke Bandung.
Orang tuaku mengatakan bahwa itu terserah kepadaku. Aku bingung. Aku disuruh menetapkan keputusanku sendiri. Seorang anak berumur 11 tahun disuruh memilih jalan hidupnya sendiri.
Rasa sakit itu kembali menyerang. Rasa sakit yang tidak tanggung-tanggung pada bagian perut dan payudara. Entah sejak kapan aku jadi suka merasa gelisah dan depresi tanpa alasan yang jelas. Udara Jakarta yang panas dan gerah membuat keringatku semakin berceceran. Entah sejak kapan keringatku jadi bau.
Mengapa aku sekarang tinggal di sini? Ayah sebetulnya tidak terlalu setuju aku tinggal dengan Ua di Jakarta. Aku juga sebenarnya tidak terlalu antusias. Ini kehendakmu kan, Ibu? Ibu kan yang tampaknya benar-benar ingin aku tinggal dengan Ua.
Kenapa? Apakah aku merepotkan ibu? Apakah ibu tidak mau mengurusku? Apakah aku menjadi benalu dalam kehidupanmu?
Rasa sakit itu semakin merajalela. Kepalaku mulai terasa pening dan pusing. Ibu, di mana kau berada saat menstruasi pertamaku?
*
Seperti de ja vu. Tamparan itu. Oleh orang yang sama. Kepada orang yang sama. Hanya di tempat dan suasana yang berbeda.
Dago. Di tempat umum. Ayahku menyeret ibuku keluar dari mobil seorang laki-laki teman kerjanya. Orang-orang melihat kejadian itu. Ayahku ditenangkan oleh seorang tukang baso. Ayahku tampak menjelaskan permasalahannya.
Aku melihatnya dari kaca mobil ayahku. Aku kesal, bingung, sedih, dan malu. Aku tidak tahu harus berpihak ke mana. Aku hanya seorang anak ABG. Aku sedang dalam masa pubertas.
Ayah, kenapa kau tega sekali kepada ibu? Ibu, apa yang telah kau lakukan hingga suamimu marah besar?
Aku tidak tahu harus berpihak ke mana.
*
Sepasang sepatu yang asing tampak di depan pintu. Terdengar suara ibuku dari dalam rumah. Terdengar juga suara lelaki asing.
Kulihat dari jendela dua manusia sedang ngobrol dengan santai sambil sesekali bercanda. Aku melangkah masuk ke dalam rumah. Mereka menengokkan kepala kepadaku.
Entah apa yang kurasakan saat itu. Emosi macam apa yang kurasakan saat itu. Mungkin aku memang seorang wanita liar. Atau lebih tepatnya seorang remaja liar. Mungkin memang masa putih-abu adalah masa pemberontakan. Masa di mana emosi dan mental ditantang.
Tanpa pikir panjang aku ambil vas bunga di meja. Aku lempar vas itu ke lelaki bajingan di depanku. Tepat mengenai kepalanya. Vas itu pecah berantakan. Tampaknya dia menjadi tidak sadarkan diri.
Muka ibuku yang panik. Tubuhnya yang menghampiri lelaki itu. Muka ibuku yang tidak bisa aku definisikan.
Setelah itu aku tidak bisa merasakan apa-apa. Aku tidak merasakan apa-apa. Kepuasan, kemarahan, kesedihan, atau kesenangan. Aku tidak tahu. Aku merasa hampa.
*
Sudah kesekian kali telepon berdering. Aku akhirnya mengangkatnya juga. Suara nenekku terdengar tua di telingaku. Aku tahu alasan dia menelepon.
Beberapa jam yang lalu ibuku baru menikah. Wanita itu baru resmi bercerai dengan ayahku dua minggu yang lalu. Sekarang sudah menikah lagi.
Setengah jam yang lalu ibuku menelepon. Aku bentak-bentak dia. Aku menyebutnya dengan berbagai macam nama. Aku membuatnya menangis.
Nasihat-nasihat nenekku terdengar hampa. Aku tidak menaruh perhatian satu persen pun pada omongan wanita tua itu.
Aku teringat pada ibuku. Aku membayangkan pernikahannya. Aku membayangkannya dalam baju kebaya. Pasti dia terlihat cantik sekali.
Ibu. Aku tidak membencimu tapi aku tidak bisa menemukan alasan untuk menyayangimu. Menyayangi seorang ibu seperti seharusnya seorang anak.
Sembilan bulan. Apakah itu cukup? Apakah itu satu-satunya alasan?
*
Pernikahan yang sederhana dan simpel. Itu yang kuinginkan. Itu yang kurasakan.
Kepuasan itu semakin besar karena seseorang. Orang itu tidak datang. Aku memang tidak mengundangnya.
Orang itu tidak suka dengan calon suamiku. Orang itu bersikeras bahwa aku tidak boleh menikahinya. Orang itu mengatakan bahwa aku tidak akan bahagia. Orang itu mengatakan bahwa itu semua demi kepentinganku.
Penolakanmu semakin memuaskanku. Sikap seolah-olah kau peduli semakin memuaskanku.
Jangan sampai kamu merasakan apa yang kurasakan.
Jangan sampai kamu melalui apa yang kulalui.
Aku tidak percaya kalau kau mengatakan itu.
Ibu, sejak kapan aku harus mendengarkanmu?!
*
Hidup adalah alunan waktu yang tidak akan pernah kembali lagi. Tahun-tahun yang kulewati dalam kekangan komitmen palsu ini terasa hampa dan menyebalkan.
Aku melihat foto pernikahanku. Kukenang saat itu. Tapi sesungguhnya tidak ada yang bisa kukenang.
Aku mengakuinya. Wanita itu memang benar. Dari awal aku memang tahu kalau wanita itu benar. Aku hanya ingin membalasnya. Aku hanya ingin merasa puas.
Ternyata aku hanya memainkan diriku sendiri. Aku mempermainkan hidupku sendiri.
Aku menggosok debu pada foto pernikahanku. Tepat delapan belas tahun yang lalu. Sudah delapan belas tahun. Apa yang kurasakan? Aku tdak merasakan apa-apa. Aku tidak merasakan cinta seorang suami.
Buah hati. Ketika aku melihatnya aku melihat diriku sendiri. Luar dan dalam. Jasadnya adalah aku. Hatinya adalah aku. Buah hatiku adalah reinkarnasi diriku.
Entah sudah berapa lama aku tidak menangis selama ini.
*
Cimindi.
Rumah itu adalah rumah yang paling strategis di dunia. Pasar, jalan raya, stasiun kereta api, dan bandar udara. Rumah itu terletak di tengah semuanya. Rumah bekas jaman penjajahan Belanda yang tidak terawat. Kulit tembok yang warna aslinya putih sudah mengelupas di mana-mana.
Siang hari. Di tengah kebisingan dunia, aku berdiri di depan pintu kayu besar rumah itu. Aku mengetuk pintunya dan mengucapkan salam. Seorang wanita tua membukanya.
Bagaimana menyebutnya? Karma? Aku tidak percaya dengan kata itu. Aku hanya percaya bahwa segala sesuatu yang kita lakukan pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal. Mempunyai arti yang sama dengan kata karma tapi tetap saja aku tidak percaya dengan kata itu.
Wanita tua itu tersenyum padaku. Aku tersenyum kembali padanya. Aku mendekatinya dan mencium tangannya. Sudah berapa lama aku tidak mencium tangan itu. Sudah berapa lama aku tidak membaui tangan itu. Sudah berapa lama aku tidak berjumpa dengan ibuku.
Pada akhirnya aku mengerti. Pada akhirnya aku dapat mengerti. Setiap orang mempunyai jalan hidupnya masing-masing. Ibuku mempunyai jalan hidupnya sendiri yang dia pilih dengan segala macam pertimbangan. Aku tidak berhak merasa marah atau tidak senang dengan pilihan hidupnya. Aku hanya kecewa tapi sekarang aku dapat mengerti.
Karma.
Kata itu muncul kembali dalam benakku.
Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya.
Like mother like daughter.
Sudah berapa lama aku tidak berbicara dengannya?
Karma…
Ibu, bagaimana ibu dulu menghadapiku?
TAMAT

Cerpen Bahasa Indonesia 2

Perjuanganku
Aku adalah anak keempat dari lima bersaudara di keluargaku. Aku terlahir dari keluarga yang dapat dibilang cukup berada. Kedua orang tuaku adalah pengusaha batik yang cukup sukses dan terkenal di kotaku, Yogyakarta. Usaha batik yang dijalani oleh kedua orang tuaku tidak diperoleh karena warisan dari orang tua mereka tetapi mereka peroleh dari kerja keras dan ketekunan mereka selama bertahun-tahun menjadi buruh batik di tempat seorang pengusaha batik lokal. Setelah cukup lama menjadi buruh batik, kedua orang tuaku mulai memberanikan diri membuka usaha batik sendiri dengan modal pengetahuan yang telah mereka miliki dan diperolehnya sebagai buruh batik. Dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang kuat akhirnya usaha batik mereka mulai berkembang sampai sekarang. Dan saat ini usahanya sudah merambah ke luar negeri.
Latar belakang pendidikan kedua orang tuaku tidak sehebat anak-anaknya, mereka hanya lulusan bangku SMA. Tetapi walaupun mereka hanya lulusan SMA, mereka tetap berkeinginan kelak suatu hari nanti anak-anaknya dapat duduk di bangku perguruan tinggi. Keinginan dan doa mereka yang kuat menjadi kenyataan, kakak tertuaku, Sandra kuliah semester akhir fakultas kedokteran di perguruan tinggi negeri yang cukup terkenal di kotaku, kakak kedua dan ketigaku, Vero dan Rike, kuliah di perguruan tinggi yang sama dengan kakakku Sandra, hanya saja beda fakultas, Kak Vero kuliah di fakultas Ekonomi sementara Kak Rike kuliah di fakultas Sastra. Sementara aku, Rina, kuliah di perguruan tinggi swasta fakultas Teknik Informatika dan adikku, Andri duduk di kelas 3 SMA. Walaupun aku tidak dapat mengikuti jejak ketiga kakak-kakakku, aku tidak bersedih dan berkecil hati karena ayahku selalu memberiku semangat dan dorongan agar aku dapat lebih baik dari kakak-kakakku yang kuliah di perguruan tinggi negeri.
Aku sangat dekat dengan ayahku, tetapi ayahku tidak pernah membeda-bedakan anak-anaknya, berbeda dengan ibuku yang sangat penuh perhatian dengan adikku. Ya maklumlah, adikku adalah anak laki-laki satu-satunya di keluargaku yang menurut mereka akan menjadi penerus usaha mereka kelak. Walaupun ibuku sangat sayang dan perhatian terhadap adikku tetapi kami tidak kurang kasih sayang dan perhatian dari mereka. Kesibukan mereka berdua di usaha batik tersebut tidak membuat mereka lupa akan tanggung jawabnya sebagai orang tua, sehingga kami sebagai anak-anaknya merasa bangga dengan mereka berdua.
Empat tahun kemudian, tanpa penyebab yang jelas ayahku meninggal dunia di usia 55 tahun. Menurut dokter, ayahku meninggal karena terkena serangan jantung. Kami sekeluarga tidak percaya semua ini, karena selama ini ayah kami selalu terlihat sehat-sehat saja. Kami sekeluarga sangat kehilangan beliau karena tidak akan ada lagi figur seorang ayah yang sangat bijaksana dan bertanggungjawab terhadap keluarga ini. Kepergian beliau membuat aku benar-benar terpukul dan tak kuasa menghadapi semua ini tetapi aku harus berusaha keras untuk dapat menerima semua ini dan mencoba untuk mengikhlaskan kepergiannya, mungkin ayahku akan senang di alam sana dan mendoakan kami di sini.
Setahun kepergian ayahku, kakak ketigaku, Rike, pergi menyusul ayahku. Kami sekeluarga benar-benar terpukul terutama ibuku. Karena kehilangan suami dan anak tercintanya ibuku jatuh sakit, beliau terkena stroke sehingga dokter menyarankan agar Ibu diberikan perawatan intensif untuk dapat sembuh total. Untuk dapat menyembuhkan ibuku yang sedang sakit kami terpaksa menjual semua barang-barang berharga yang dimiliki oleh orang tuaku. Tetapi kami tidak menjual rumah yang kami huni selama belasan tahun ini. Karena Ibu sakit, usaha batik yang ditekuni bersama almarhum ayahku mulai goyang sampai akhirnya kami harus menutup usaha tersebut untuk membiayai pengobatan ibuku dan untuk dapat memulai kembali usaha tersebut sepertinya kami anak-anaknya tidak memiliki kemampuan untuk itu. Saat ini yang terpenting adalah kesembuhan ibuku.
Kedua kakakku sudah bekerja, penghasilan yang mereka dapat hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan diri mereka dan biaya pengobatan ibu, sementara aku baru lulus kuliah dan ingin sekali mencari pekerjaan untuk membantu kakak-kakakku membiayai pengobatan ibuku yang sedang sakit, sementara adikku Andri baru tingkat dua di sebuah perguruan tinggi negeri. Berbulan-bulan aku mencari kerja, akhirnya aku mendapatkan pekerjaan sebagai seorang sekretaris di suatu perusahaan swasta, tetapi pekerjaan yang kudapat tidak sesuai dengan latar belakang pendidikanku yang sarjana informatika. Walaupun demikian, aku tetap menjalani pekerjaanku tersebut dengan iklas dan penuh tanggung jawab karena aku terdesak oleh kebutuhan ekonomi untuk membiayai pengobatan ibuku yang sakit.
Karena niat, kerja keras dan perjuangan kami bekerja untuk membiayai ibuku yang sakit, akhirnya ibuku berangsur-angsur dapat pulih dari sakitnya. Kami sekeluarga sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan kesembuhan untuk ibu kami tercinta. Kesembuhan ibuku memberikan dorongan dan semangat bagiku untuk meneruskan kembali usaha batik orang tuaku. Dan ternyata kakak-kakaku dan adikku merespon baik keinginanku untuk membuka kembali usaha orang tuaku tersebut. Setelah tiga tahun aku bekerja, aku memutuskan untuk berhenti bekerja dan berencana untuk membuka kembali usaha batik orang tuaku yang sudah hancur tersebut. Dengan modal keyakinan dan percaya diri yang kuat serta bantuan pengetahuan yang dimiliki oleh ibuku aku membuka usaha batik kembali dibantu oleh ibu, kakak-kakakku, dan adikku, tetapi hanya aku dan ibuku yang terjun langsung ke usaha batik ini. Tahun pertama, kedua dan ketiga usaha batikku belum menunjukkan kemajuan bahkan usahaku selalu mengalami kerugian. Aku sempat putus asa menjalani usahaku ini karena aku benar-benar tidak pandai dan mahir untuk menjalani usaha ini tetapi ibu, kakak-kakakku, dan adikku selalu memberikan dorongan dan semangat kepadaku untuk terus bersabar dan berusaha dengan keras.
Aku berharap di tahun keempat usahaku, aku akan berhasil setidaknya usahaku jangan mengalami kerugian berkelanjutan, tetapi apa yang aku dapat, usahaku terus mengalami kerugian di tambah musibah yang menimpa keluarga kami. Kami mendapat musibah yang paling memilukan dan menyedihkan hati kami sekeluarga yaitu kepergian adikku menyusul ayah dan kakak ketigaku. Adikku meninggal dunia akibat tertembak peluru nyasar aparat polisi yang hendak melerai perkelahian teman adikku di jalan raya. Kepergian adikku membuat ibuku shock dan beliau menderita sakit kembali, beliau merasa terguncang dan tidak percaya akan semua ini. Setelah diperiksa ke rumah sakit, dokter mengatakan beliau terkena stroke berulang dan ditambah penyakit baru yaitu serangan jantung. Dokter menyarankan agar ibuku diberikan perhatian dan perawatan yang lebih intensif agar beliau dapat sembuh seperti sediakala. Aku dan kakak-kakakku merasa sangat bingung harus berbuat apa dan harus bagaimana.
Kedua kakakku menyarankan agar aku menghentikan usaha batikku yang tidak menghasilkan itu dan menyuruh aku untuk mengurus ibuku yang sedang sakit ketika mereka sedang bekerja karena, jika aku juga bekerja ibuku tidak ada yang merawatnya. Di sini terjadi konflik batin. Aku merasa kakak-kakakku tidak adil kenapa harus aku yang merawat ibu kenapa bukan mereka atau kenapa mereka tidak memanggil perawat saja untuk merawat ibu yang sedang sakit. Setelah kurenungi itu semua dan sebagai baktiku terhadap ibuku, aku terima saran kakak-kakakku walaupun dengan berat hati yaitu menutup usaha batikku tersebut. Setahun sudah aku merawat ibu dengan penuh kesabaran tetapi Tuhan masih belum memberikan ibuku kesembuhan. Kami sekeluarga tetap bersabar dan masih berharap Ibu dapat sembuh seperti sedia kala.
Setahun kemudian kakak tertuaku, Sandra, menikah dengan seorang pemuda asal kota lain, ia juga seorang dokter yang bekerja di rumah sakit swasta terkenal di kotanya, Jakarta. Pernikahan kakak tertuaku membuat kami sekeluarga senang dan bahagia. Setelah menikah, kakak tertuaku tidak lagi tinggal bersama kami, ia tinggal bersama suaminya di kota suaminya tinggal. Aku merasa kesal dan sakit hati dengan kakak tertuaku, kenapa ia tidak membawa ibu yang sedang sakit untuk tinggal bersama mereka. Mereka berdua kan dokter, mereka lebih mengetahui bagaimana merawat orang sakit daripada aku yang hanya sarjana informatika.
Kakak tertuaku tidak lagi membantu ekonomi keluarga kami lagi termasuk biaya pengobatan ibu, terpaksa kami menjual rumah yang telah kami huni selama belasan tahun ini. Setelah mendapat ijin dari semua, Ibu dan kakak-kakakku, kami akhirnya menjual rumah itu dan membelikanny sebuah rumah yang kecil di kota Solo dan untuk biaya pengobatan Ibu. Di rumah kecil dan mungil itu tinggal aku, kakak keduaku, Vero, dan ibuku yang sedang sakit. Aku masih beruntung aku masih mempunyai satu kakak lagi, yaitu kakak keduaku. Verolah yang mencukupi semua kebutuhan hidup kami sekeluarga, mulai dari pengeluaran rutin bulanan rumah sampai biaya pengobatan ibu yang sakit. Aku sedih melihat Kak Vero yang bekerja keras membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup kami sekeluarga.
Aku masih kesal dan benci akan sifat kakak tertuaku yang tidak mau membantu lagi ekonomi keluarganya sendiri. Setelah aku bermusyawarah dengan kakak keduaku, Vero akhrnya aku memutuskan untuk mencari pekerjaaan, tetapi saat ini dunia sedang mengalami krisis global banyak perusahaan-perusahaan yang mem-PHK karyawannya pasti akan sangat sulit bagiku untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dan yang sesuai dengan apa yang aku mau. Hari demi hari aku mencoba untuk melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan dari satu tempat ke tempat lain, tetapi aku belum juga mendapatkannya.
Tidak jauh dari rumah ku ada sebuah rumah yang membuka home industri batik, walau hanya usaha home industri tetapi produk-produknya sudah dikenal di beberapa kota besar di negara ini. Aku datangi saja tempat tersebut dan mencoba meminta kepada sang pemilik untuk bekerja di sana, akhirnya aku diijinkan untuk bekerja di sana tetapi sang pemilik tidak dapat membayar aku dengan gaji yang besar. Walaupun dengan gaji yang kecil aku coba untuk menjalani pekerjaan tersebut dengan tekun dan penuh tanggung jawab.
Aku bangga aku dapat membantu kakak keduaku, Vero, membiayai kebutuhan rumah dan biaya pengobatan Ibu. Walau dengan gaji yang kecil, aku bangga dan senang karena aku dapat menghasilkan uang dari jerih payahku sendiri. Aku tidak mengabari kakak tertuaku kalau aku sudah bekerja, percuma saja menurutku jika aku kabari Kak Sandra, pasti beliau akan marah karena aku tidak merawat ibuku yang sedang sakit.
Di tempat ku bekerja saat ini, aku mendapat banyak pengetahuan mengenai bagaimana teknik membuat batik yang baik dan bagaimana strategi memasarkan produk-produk yang telah dihasilkan tersebut. Dua tahun aku bekerja di home industri tersebut aku diberi kepercayaan oleh sang pemilik untuk mengurus usahanya di luar kota karena menurut sang pemilik aku sudah menguasai mengenai batik dan aku dinilai memiliki jiwa berwirausaha yang baik. Tetapi aku tidak dapat menerima kepercayaan yang diberikan sang pemilik karena aku tidak mau meninggalkan kakak keduaku, Vero, dan ibuku yang belum pulih dari sakitnya. Sang pemilik marah dan kecewa akan keputusanku tersebut akhirnya aku memutuskan untuk berhenti bekerja.
Setelah aku berhenti bekerja aku pun kembali merawat ibuku yang belum pulih dari sakitnya. Perlahan-lahan Ibu sudah mulai berangsur sembuh, beliau sudah dapat mengerakan kedua tangannya dan sudah dapat berjalan walaupun masih terbata-bata. Melihat itu aku pun bersemangat untuk membuat ibuku sembuh seperti sedia kala. Kabar baik ini aku sampaikan ke kakak tertuaku, Sandra. Aku berharap beliau dapat datang menengok Ibu walaupun tidak harus menginap di rumah kami yang sangat kecil dan sederhana ini. Tetapi harapanku tak kunjung terwujud, kakak tertuaku tidak juga datang menengok Ibu di rumah, kakak tertuaku ingin kami yang datang mengunjungi beliau di sana. Kebencianku sangat memuncak mendengar beliau mengucapkan kata-kata itu. Akhirnya aku berniat dan bertekad dalam hati, suatu saat nanti jika ibu sudah sembuh dan dapat berjalan seperti sedia kala dan aku mempunyai uang yang cukup, aku akan datang menemui beliau di rumahnya. Aku tidak mengatakan niatku ini ke Ibu maupun ke kakak keduaku, Vero. Niatku ini akan kusimpan baik-baik di dalam hatiku.
Kakak keduaku, Vero, akhirnya menikah dengan seorang pengusaha terkenal dari kota sebrang, Makasar. Di pernikahan kakakku Vero, kakak tertuaku datang. Ibu cukup senang melihat kedatangan kakak tertuaku, aku pun cukup senang walaupun masih terbesit sedikit kebencian di hatiku. Seperti kakak tertuaku, Sandra, setelah menikah Kak Vero tidak tinggal bersama kami, beliau tinggal dengan suaminya, jadi di rumah hanya ada aku dan ibuku. Walaupun kami hanya berdua tapi aku bangga dan bahagia karena Ibu sudah sembuh seperti sedia kala. Karena Ibu sudah sembuh aku menyatakan niatku kepada ibuku bahwa aku ingin membuka usaha batikku kembali yang dulu hancur, ditambah aku sudah cukup memiliki kemampuan dan teknik membatik yang baik yang kuperoleh selama dua tahun bekerja di home industri batik di tempat tinggalku.
Ibuku ingin tinggal di kampung halamannya karena ia memiliki rumah yang sudah tidak dihuni lagi. Walaupun berat akhirnya aku ikuti saja kemauan ibuku. Rumah yang kami tinggali kami jual dan kami pindah ke kampung halaman ibuku di Pekalongan. Uang hasil penjualan rumah aku pakai untuk modal usaha batikku. Untuk memulai usaha ini aku tetap meminta doa restu dari Ibu dan kakak-kakakku yang tidak tinggal lagi bersamaku. Walaupun mereka sedikit pesimis dengan usahaku tersebut tetapi aku tetap optimis bahwa aku akan dapat menjalankan usaha batikku ini dengan baik dan sukses.
Tahun demi tahun aku menjalani usaha ini, akhirnya aku dapat merasakan jerih payahku selama ini. Usahaku melesat pesat bak roket yang baru saja diluncurkan dari landasan. Aku sangat bersyukur kepada Tuhan atas karunia yang diberikanNya kepadaku dan aku sangat berterima kasih kepada ibuku karena beliaulah yang sangat mendorong dan memberi semangat untukku, untuk terus berjuang dan berusaha dengan keras. Terima kasih, Ibu.